A.
Kekuat
lensa
Untuk menyatakan
daya kumpul dan daya sebesar satu lensa orang mengunakan istilah kuat lensa (p)
didefinikan sebagai kebalikan dari jarak fokus. Untuk lensa cembung (konvergen)
benilai positif (fokusnya positif) kuat lensanya positif dan untuk lensa cekung
(divergen) bernilai negative (fokusnya negative) kuat lensanya juga negative. Jadi
untuk kuat lensa:
Suatu
lensa gabungan merupakan dari dua lensa atau lebih yang disusun berdekatan
sekali (d = 0) dengan sumbu utamayang berdekatan sama lain. Anggap dua buah
lensa dengan jarak f1 dan f2 diletakan berdekatan sekali
d = 0. Sebuah benda diletakan pada jarak s1dari lensa
pertama.Menurut rumus pembuatan lensa kita dapat menghitung jarak bayangan s’1.
Dengan
rumus pembulatan lensa kita peroleh rumus berikut :
Sekarang
perhatikan gambar 9.15 a-b pada gambar tampak bahwa s1merupakan
letak benda dan s’2 merupakan letak baying akhir. Jika kedua lensa
kita anggap sebagai satu lensa (lensa gabungan) maka kita boleh mengatakan s1
= s (jarak benda untuk lensa gabungan) dari s’2 = s’ (jarak bayangan
untuk lensa gabungan).
Dengan
mengunakan persamaan kita peroleh :
Dengan
demikian kita mendapatkan jarak fokus gabungan untuk dua buah lensa yang
diletakan berdekatan.
Setiap
manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata.Mata merupakan bagian dari
pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Indera
penglihat kita mendeteksi adanya sebuah benda dari pantulannya, pantulan tersebut
masuk pada reseptor di mata.
I.
Bagian – bagian Mata
a.
Bola
Mata
Bola mata mempunyai beberapa lapis dinding yang mengelilingi
rongga bola mata yaitu : Skelra, koroid, dan retina.
Berikut ini adalah
beberapa bagian yang ada di dalam bola mata:
1) Koroid
Koroid umunya berwarna coklat kehitaman
sampai hitam.Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah pemberi
nutrisi dan oksigen bagi retina.Warna gelap pada koroid berfungsi mencegah
refleksi (pemantulan sinar). Bagian depan koroid
membentuk badan siliaris menuju ke arah depan membentuk iris yang berwarna. Di
bagian depan iris yang berupa celah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil
sinar masuk.Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil
untuk mengatur sinar yang masuk.
2) Kornea
(selaput mata)
Kornea adalah
lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang
halus dan lunak. Kornea berwarna jernih. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya
yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.[2]
3) Cairan
pada mata.
Ada dua
cairan yang dalam bola mata kita, yaitu cairan yang berada di bagian depan
lensa yang disebut aqueous humor dan bagian belakang lensa berisi yang disebut
vitreous humor. Aqueous humor terdapat di belakang kornea fungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Sedangkan cairan yang memenuhi
rongga dalam bola mata disebut cairan vitreus adalah cairan seperti agar-agar
cair. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk
yang benar (bentuk mata tetap bulat).
4) Lensa mata
Lensa mata
terbuat dari bahan berwarna bening (optis) bersifat elastik. Lensa yang ada
pada mata merupakan lensa cembung. Lensa mata ini berfungsi membentuk bayangan.
Pada mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk
lensa. Lensa mata berubah bentuk ketika kamu melihat benda dengan jarak yang
berbeda. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang,
sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan
pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari.
5) Pupil
Pupil adalah
lubang di tengah-tengah iris. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Pupil
berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Bila
jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan pupil juga berubah.
Lebar pupil diatur oleh iris. Di
tempat gelap, pupil mata membuka dan di tempat terlalu terang maka pupil mata agak
menutup. Di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang
masuk ke dalam mata.
6) Retina (selaput jala).
Retina adalah
bagian mata yang terletak di bagian belakang. Retina tersusun dari sel-sel
saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan
nyata dari lensa mata. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel
kerucut (sel konus) dan sel batang (selbasilus). Sel batang berfungsi
membedakan kesan hitam/putih dan cahaya remang-remang.
Retina berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda
yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan
terbalik. Fungsi retina sering disamakan dengan film dalam kamera.
7) Bintik
buta
Bintik buta
merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan
jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat
bintik kuning.
8) Kelopak
mata
Kelopak mata
adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi bagian luar bola mata.
Ketika kamu berkedip, maka cairan akan menyebar di seluruh bagian depan matamu.
9) Sklera
Sklera
merupakan jaringan kuat, dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak
tembus cahaya). Warna putih menutup bagian luar bola matamu. Sklera berfuungsi
melindungi matamu.
10) Iris
Iris merupakan salah satu dari otot mata. Iris mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke mata. Iris juga merupakan bagian yang memberi warna pada
mata. Bila kamu mengatakan bahwa mata seseorang berwarna biru atau coklat, kamu
sedang menunjukkan warna iris. Iris membentuk celah lingkaran yang disebut
pupil.
II.
Otot Mata
Ada enam otot
mata yang berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal,
dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke
atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot
obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
III.
Daya Akomodasi Mata
Kemampuan
lensa mata untuk menebal dan memipih ( kemampuan mengatur kelengkungan lensa
mata) disebut daya akomodasi mata (daya suai). Lensa mata akan menebal (lebih cembung) jika digunakan untuk
melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Dalam keadaan seperti ini berkas
cahaya yang masuk ke mata akan tampak seperti kerucut. Otot-otot siliar akan
lebih menegang. Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika
digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Dalam keadaan mata
seperti ini sudut kerucut cahaya yang masuk ke mata sangat kecil sehingga sinar
tampak paralel. Otot-otot siliar mata akan lebih mengendor.
Kemampuan
lensa mata memiliki batas-batas tertentu. Jarak terdekat mata normal adalah 25
cm. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk
anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga
jarak baca normal. Titik ini disebut punctum proximum (PP). Sedangkan jarak
terjauh yang masih dapat dilihat mata normal disebut sebagai punctum remotum
(PR). Jaraknya berada pada titik tak terhingga.
Titik dekat mata adalah
jarak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi
maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh yang masih dapat
dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi).
Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat
benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang
diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata. Kemampuan mata
untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh
otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi
perekat yang menggantung lensa pada posisinya.
Kemampuan
penglihatan titik dekat pada seseorang juga bergantung pada usianya:
Usia (tahun)
|
Titik Dekat (cm)
|
10
|
7
|
20
|
10
|
30
|
14
|
40
|
22
|
50
|
40
|
60
|
200
|
IV.
Cacat Mata
Berkurangnya
daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata
untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang
disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain sebagai berikut:
a.
Rabun jauh (miopi)
Mata normal mampu melihat
pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga mempunyai kuat lensa sekitar
60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga
sinar dan benda yang jauh tak hingga dikumpulkan di depan retina. Mata demikian
dinamakan mata miopi. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat
ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Rabun jauh disebut juga
mata perpenglihatan dekat (terang dekat/ mata dekat). Penyebab terbiasa melihat
sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh
pelajar, mahasiswa dan para ilmuwan.
Mata miopi
melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa
tebal. Lensa negatif atau divergen atau lensa cekung dapat membantu lensa mata
agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retin
Kekuatan
lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan lensa berikut.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal),
dan s’ adalah titik jauh mata (PR).Prinsip dasarnya adalah lensa negatif
digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar
menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek
dengan jelas.
b.
Rabun dekat
(hipermetropi)
Kebalikan dan
mata miopi adalah mata hipermetropi yang disebabkan karena mata terlalu lemah
kuat Lensanya. Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu
pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata
hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa
cembung.Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan
lain-lain.
Dengan
menggunakan bantuan lensa positif (b), bayangan benda pada mata hipermetropi
dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa dapat ditentukan dengan persamaan.
Keterangan:
s: titik terdekat
mata normal (25 cm)
s': titik
terdekat mata hipermetropi (cm)
Kekuatan
lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
c.
Mata tua (presbiopi)
Presbiopi
atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan
baik akibatnya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan
tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. gaya akomodasi
adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih. Presbiopi dapat
diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus.
Mata tua
tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda
pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut
usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser.
Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap
(cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja
seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti
halnya pada kacamata hipermetropi.
d.
Astigmatisma (mata
silindris)
Astigmatisma
disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan
lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda
yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan
sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang
horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris. Kacamata
silindris berfungsi memfokuskan berkas-berkas cahaya pada titik Astigmatisma
terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung (tidak sferis) sehingga
berkas cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus di satu titik. Seorang
penderita astigmatis tidak dapat membedakan garis tegak (vertikal) dan garis
mendatar (horisontal) secara bersamaan. Jika seorang penderita astigmatis
melihat sekumpulan garis vertikal dan horisontal maka garis-garis vertikal akan
tampak jelas, sedangkan garis horisontal akan tampak kabur.
e.
Buta warna
Buta warna
adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidak mampuan sel-sel kerucut mata
untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna
merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada
anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena kelainan ini
dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal
inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita.
Seorang wanita terdapat istilah ‘pembawa sifat’ hal ini menujukkan ada satu
kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara
fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada
umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta
warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor
buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Buta warna
sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan
monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna
dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
·
Protanomali yang
merupakan kelemahan warna merah
·
Deuteromali yaitu
kelemahan warna hijau
·
Tritanomali (low
blue) yaitu kelemahan warna biru.
f.
Katarak
Katarak
adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun.
Katarak adalah cacat mata buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal
ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena
katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Kelainan-kelainan
mata yang lain adalah:
·
Imeralopi (rabun
senja) : pada senja hari penderita menjadi rabun
·
Xeroftalxni : kornea
menjadi kering dan bersisik
·
Keratomealasi :
kornea menjadi putih dan rusak
Mikroskop
dalam bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop adalah alat
yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar..
a.
Bagian-bagian mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya
menyusun mikroskop, yaitu:
1. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa
objektif, dan lensa okuler.
2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian
utama berupa dua lensa cembung.Lensa yang menghadap benda disebut lensa
objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler.Jarak fokus lensa objektif
lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi
dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek
preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh
bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer.
b.
Jenis-jenis
mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop,
dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis.Mikroskop ini merupakan alat
optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Mikroskop cahaya, dan
b. Mikroskop elektron.
c.
Sifat bayangan
mikroskop
Baik lensa objektif maupun lensa
okuler keduanya merupakan lensa cembung.Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan
diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan
akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih
lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang
menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang
ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
Obyek atau benda yang diamati
harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob (diruang 2) sehingga lensa obyektif
membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.Bayangan yang dibentuk lensa
obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup
yang dapat diatur/digesergeser sehingga mata dapat mengamati dengan cara
berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Pengamatan
dengan akomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler
berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I lensa
okuler (di antara Ook dan fok ). Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum,
maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata
(PP).
Perhatikan gambar !
Secara matematis perbesaran
bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut:
Pengamatan
dengan mata tidak berakomodasi
Agar mata pengamat dalam
menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus
diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh
pada fokus lensa okuler
Perhatikan gambar !
Secara matematis perbesaran
bayangan untuk mata tidak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut:
Pembesaran
mikroskop
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron
adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.
Keterangan:
s'obj : jarak bayangan objektif
s'ok : jarak bayangan okuler
sobj : jarak objektif
sok : jarak benda okuler
fobj : jarak fokus lensa objektif
fok : jarak fokus lensa okuler
Mobj: perbesaran bayangan lensa objektif
Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
M : perbesaran total mikroskop
d : panjang mikroskop (jarak tubus) =
jarak antara lensa objektif dengan
lensa okuler
Teropong atau teleskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan
dekat. Dengan cara mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk
citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting di dalam
ilmu astronomi.Teleskop dapat memperbesar ukuran sudut benda, dan juga
kecerahannya.
a.
Sejarah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami
benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642)
diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud
astronomis.Pada tahun 1609 Galileo membangun dan menggunakan teleskop
sendiri.Galileo dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia
“lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata
telanjang.Galileo dengan teleskopnya berhasil menemukan bulannya Jupiter,
fase-fase Venus, dan beberapa seluk beluk galaksi Milky Way.
b.
Jenis-jenis teleskop
Ditinjau dari objeknya, teropong
dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
1)
Teropong bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya
sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata.Teropong atau
teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat
jauh.Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop.Pada
teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa
okuler (fob > fok).Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar
tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama
berjam-jam.Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.
Ø
terdiri dari 2 buah lensa cembung.
Ø
jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa
okuler.
Cara
Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di tempat
yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang
sejajar.Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat
nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus.Bayangan yang dibentuk
lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik
fokus lensa okuler.
Penggunaan dengan mata tidak
berkomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak
berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus
lensa okuler. Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
Penggunaan
dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi
maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik
pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat
diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan
didapatkan :
Teropong bintang adalah teropong yang
digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang,
planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi.
Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu
teropong bias dan teropong pantul.
a)
Teleskop Bias
Teleskop yang umum digunakan adalah
teleskop bias. Sebuah teleskop bias sederhana menggunakan dua buah lensa untuk
mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari benda-benda jauh. Sinar yang masuk ke
dalam teropong dibiaskan oleh lensa.Oleh karena itu, teropong ini disebut
teropong bias.
Benda yang diamati terletak di titik jauh
tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada
pada titik fokusnya.Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi
lensa okuler.Lensa okuler berfungsi sebagai lup.Lensa objektif mempunyai fokus
lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa
objektif).Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan
besar.Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik,
dan diperkecil.
Bayangan yang dibentuk lensa okuler
bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati.Seperti
pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi
maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.Komponen utama jenis teleskop ini
adalah lensa objektif dan lensa okuler.Lensa objektif tersebut merupakan sebuah
lensa cembung besar dengan panjang fokus panjang, dan lensa okuler yang dapat
digerakgerakkan dan memiliki panjang fokus yang relatif pendek.
b)
Teropong pantul astronomi
Teropong pantul terdiri dari sebuah
cermin cekung berjarak focus besar sebagai cermin objektif, sebuah lensa
cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah
cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
Karena adanya permasalahan seperti yang
telah dijelaskan pada teleskop bias tersebut, kebanyakan teleskop besar adalah
teleskop pantul.Teleskop pantul menggunakan sebuah cermin cekung, sebuah cermin
datar, dan sebuah lensa cembung untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari
benda jauh.
2)
Teropong Bumi
Teropong bumi disebut juga teropong
medan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan
lensa pembalik.Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh
di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing
sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler.Lensa pembalik hanya
untuk membalikkan bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk
memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.Karena
lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang dibentuk
lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa pembalik.Lensa
okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan
sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik.
Pembentukan bayangan pada teropong bumi dapat dilihat pada gambar di bawah ini!
Pembesaran bayangan pada saat mata tak
berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Panjang teropongnya adalah:
Untuk mata tak berakomodasi, lensa okuler
digeser sedemikian rupa sehingga fokus lensa okuler berimpit dengan titik pusat
kelengkungan lensa pembalikPembentukan bayangan dapat dilihat pada gambar berikut:
Pembesaran bayangan pada saat mata tak
berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Panjang teropongnya adalah:
Ada teropong bumi yang hanya menggunakan
dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan
lensa cekung sebagai lensa okuler.Lensa cekung di sini berfungsi sebagai
pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup.
Pembentukan bayangan pada teropong ini dapat dilihat pada Gambar:
Pembesaran bayangan dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Maka panjang teropongnya adalah
Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak,
dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif.Teropong ini
sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong Galileo.
1.
Penerapan
Alat Optik Mata
Orang dapat melihat segala
keindahan di dunia ini dengan menggunakan alat optik mata.Penggunaan alat optik
mata untuk melihat.
2.
Penerapan
Alat Optik Kamera
Dalam kehidupan sehari-hari,
kita sering menjumpai orang mengabadikan suatu peristiwa dengan cara mengambil
gambar peristiwa tersebut. Pengambilan gambar dilakukan dengan alat optik
kamera.Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar bisa kamera dengan film
atau kamera tanpa film (digital).
3.
Penerapan
Alat Optik Lup
Penerapan
lup (Kaca Pembesar) dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari,
kita sering melihat orang sedang memperbaiki komputer dengan menggunakan alat
optik lup (kaca pembesar) untuk melihat komponen elektronik yang kecil-kecil
itu.Alat ini sering digunakan untuk melihat tulisan atau gambar yang kecil.
4.
Penerapan
Alat Optik Mikroskop
Pada
penelitian dalam bidang biologi, farmasi, medis,dan sebagainya, sering
digunakan mikroskop untuk mengamati benda-benda yang tidak mungkin dapat
dilihat dengan mata telanjang.
5.
Penerapan
Alat Optik Teleskop
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang yang berekreasi membawa
teleskop (teropong).Alat ini sering digunakan untuk melihat pemandangan yang
jauh agar tampak lebih dekat.
Jati Bambang Murdika Eka. 2011.
FISIKA DASAR Listrik Magnet, Optika, Fisika Modern untuk mahasiswa ilmu-ilmu
Eksakta dan Teknik. Yogyakarta : Andi Publisher.
Karyono. 2009. FISIKA untuk SMA dan
MA kelas x. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kustija Jaja. FISIKA OPTIKA.
Bandung: UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sarojo, Ganijanti Aby. 2010. Gelombang dan Optika. Depok: Salemba
Teknik
Sears Francis Weston. 1972. FISIKA
untuk UNIVERSITAS III OPTIK DAN FISIKA ATOM. Jakarta : Binacipta
Suwarna Iwan
Permana. 2010. OPTIK. BOGOR : DUTA GRAFIKA
Pertanyaan :
Apa itu PP dan PR pada mikroskop?
Pada kekuatan lensa mikroskop untuk PP dan PR mana yang bernilai
minus? Dan jelaskan kenapa minus?
Kutipan perkataan dari bapak Taufiq Al Farizi, M.PFis, beliau
mengatakan bahwa :
“Al-Qur’an itu bukanlah buku sains, dan jangan dipaksakan menjadi
sains karena Al-Qur’an itu lebih dahsyat dari sains”.
Karena kalau misalkan Al-Qur’an dimasukkan dengan logika. Itu bukan
lagi menjadi iman, melainkan itulah ilmu. Bedannya iman dengan ilmu, kalau iman
itu yakin walaupun kita belum mengetahuinya.
Komentator :
Winanda :
Menjelaskan alat-alat
optik, awalnya bagus, pada mata sudah
dijelasin bagian-bagian mata dan mikroskop juga sudah dijelasin
bagian-bagiannya, terus pembentukkan pembentukkan
bayangan pada mata, dippt ada tapi
dimakalah tidak ada terus cacat mata juga detail bange dijelasinnya
samapai-sampai ada animasi-animasinya gerak itu sangan bagus ya. Terus pada
teropong jelas juga sudah dijelaskan
pada pembentukkkan bayangan pada
teropong bintang dll nya, tapi pada mikroskop kurang lengkap dimakalah
dan belum dijelaskan pada pemakalahnya.
Maulina :
Mikroskop akomodasi maksimum dan minimum sebaikknya menggunakan
penjelasan yang lebih jelas. Teropong bumi, akomodasi maksimum bayangan :
terletak di2F dilensa terbalik, diteruskan di2F lensa terbalik pada lensa
okuler.
Ilah :
Pembentukkan bayangan pada mikroskop kurang lengkap.
Pertanyaan :
Arif : memakai kacamata aktif, kemudian ketika menggunakna kacamata
terkena sinar matahari mata
(lensa ) mata perh penyebabnya apa? Apakah benar penyakit mata
menular pada keturunan kita nanti?
Ratih : pembentukkan bayangan pada silinder, kalau mata cacat (-)
kalau tidak memakia kacamata nambah (-), jelaskan secara ilmiah.
Nurul Afifah : cacat mata, pernah denger tentang rabun ayam?
Penyebab dari rabun ayam apa ? dan mislkan teropong ketika posisi bendanya
diubah-ubah berpengaruh pada jaraknya?
No comments:
Post a Comment