Saturday, November 14, 2015

A.                Kekuat lensa
Untuk menyatakan daya kumpul dan daya sebesar satu lensa orang mengunakan istilah kuat lensa (p) didefinikan sebagai kebalikan dari jarak fokus. Untuk lensa cembung (konvergen) benilai positif (fokusnya positif) kuat lensanya positif dan untuk lensa cekung (divergen) bernilai negative (fokusnya negative) kuat lensanya juga negative. Jadi untuk kuat lensa:



Suatu lensa gabungan merupakan dari dua lensa atau lebih yang disusun berdekatan sekali (d = 0) dengan sumbu utamayang berdekatan sama lain. Anggap dua buah lensa dengan jarak f1 dan f2 diletakan berdekatan sekali d = 0. Sebuah benda diletakan pada jarak s1dari lensa pertama.Menurut rumus pembuatan lensa kita dapat menghitung jarak bayangan s’1.
Dengan rumus pembulatan lensa kita peroleh rumus berikut :


           
Sekarang perhatikan gambar 9.15 a-b pada gambar tampak bahwa s1merupakan letak benda dan s’2 merupakan letak baying akhir. Jika kedua lensa kita anggap sebagai satu lensa (lensa gabungan) maka kita boleh mengatakan s1 = s (jarak benda untuk lensa gabungan) dari s’2 = s’ (jarak bayangan untuk lensa gabungan).
Dengan mengunakan persamaan kita peroleh :


Dengan demikian kita mendapatkan jarak fokus gabungan untuk dua buah lensa yang diletakan berdekatan.



Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata.Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Indera penglihat kita mendeteksi adanya sebuah benda dari pantulannya, pantulan tersebut masuk pada reseptor di mata.
I.                   Bagian – bagian Mata
a.                   Bola Mata
Bola mata mempunyai beberapa lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata yaitu : Skelra, koroid, dan retina. 


Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di dalam bola mata:
1) Koroid
Koroid umunya berwarna coklat kehitaman sampai hitam.Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah pemberi nutrisi dan oksigen bagi retina.Warna gelap pada koroid berfungsi mencegah refleksi (pemantulan sinar). Bagian depan koroid membentuk badan siliaris menuju ke arah depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris yang berupa celah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk.Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk.
2) Kornea (selaput mata)
           
Kornea adalah lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Kornea berwarna jernih. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.[2]
3) Cairan pada mata.
Ada dua cairan yang dalam bola mata kita, yaitu cairan yang berada di bagian depan lensa yang disebut aqueous humor dan bagian belakang lensa berisi yang disebut vitreous humor. Aqueous humor terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Sedangkan cairan yang memenuhi rongga dalam bola mata disebut cairan vitreus adalah cairan seperti agar-agar cair. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar (bentuk mata tetap bulat).
4) Lensa mata
Lensa mata terbuat dari bahan berwarna bening (optis) bersifat elastik. Lensa yang ada pada mata merupakan lensa cembung. Lensa mata ini berfungsi membentuk bayangan. Pada mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Lensa mata berubah bentuk ketika kamu melihat benda dengan jarak yang berbeda. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari.
5) Pupil
Pupil adalah lubang di tengah-tengah iris. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Bila jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan pupil juga berubah. Lebar pupil diatur oleh iris.  Di tempat gelap, pupil mata membuka dan di tempat terlalu terang maka pupil mata agak menutup. Di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
6) Retina (selaput jala).
                   Retina adalah bagian mata yang terletak di bagian belakang. Retina tersusun dari sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan nyata dari lensa mata. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (selbasilus). Sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan cahaya remang-remang.
Retina berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Fungsi retina sering disamakan dengan film dalam kamera.
7) Bintik buta
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
8) Kelopak mata
Kelopak mata adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi bagian luar bola mata. Ketika kamu berkedip, maka cairan akan menyebar di seluruh bagian depan matamu.
9) Sklera
Sklera merupakan jaringan kuat, dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya). Warna putih menutup bagian luar bola matamu. Sklera berfuungsi melindungi matamu.
10) Iris
Iris merupakan salah satu dari otot mata. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Iris juga merupakan bagian yang memberi warna pada mata. Bila kamu mengatakan bahwa mata seseorang berwarna biru atau coklat, kamu sedang menunjukkan warna iris. Iris membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
II.                Otot Mata

                   Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi  menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).

III.             Daya Akomodasi Mata


Kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih ( kemampuan mengatur kelengkungan lensa mata) disebut daya akomodasi mata (daya suai). Lensa mata akan menebal (lebih cembung) jika digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Dalam keadaan seperti ini berkas cahaya yang masuk ke mata akan tampak seperti kerucut. Otot-otot siliar akan lebih menegang. Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Dalam keadaan mata seperti ini sudut kerucut cahaya yang masuk ke mata sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Otot-otot siliar mata akan lebih mengendor.
Kemampuan lensa mata memiliki batas-batas tertentu. Jarak terdekat mata normal adalah 25 cm. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal. Titik ini disebut punctum proximum (PP). Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata normal disebut sebagai punctum remotum (PR). Jaraknya berada pada titik tak terhingga.
Titik dekat mata adalah jarak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata. Kemampuan mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang menggantung lensa pada posisinya.
Kemampuan penglihatan titik dekat pada seseorang juga bergantung pada usianya:
Usia (tahun)
Titik Dekat (cm)
10
7
20
10
30
14
40
22
50
40
60
200
IV.             Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain sebagai berikut:
a.                  Rabun jauh (miopi)
Mata normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga mempunyai kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak hingga dikumpulkan di depan retina. Mata demikian dinamakan mata miopi. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Rabun jauh disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/ mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh pelajar, mahasiswa dan para ilmuwan.
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Lensa negatif atau divergen atau lensa cekung dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retin


Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.
 
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR).Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.

b.                  Rabun dekat (hipermetropi)
Kebalikan dan mata miopi adalah mata hipermetropi yang disebabkan karena mata terlalu lemah kuat Lensanya. Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa cembung.Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain.

Dengan menggunakan bantuan lensa positif (b), bayangan benda pada mata hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa dapat ditentukan dengan persamaan.
Keterangan:
s: titik terdekat mata normal (25 cm)
s': titik terdekat mata hipermetropi (cm)
Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
c.                   Mata tua (presbiopi)


Presbiopi atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. gaya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih. Presbiopi dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus.
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

d.                  Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris. Kacamata silindris berfungsi memfokuskan berkas-berkas cahaya pada titik Astigmatisma terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus di satu titik. Seorang penderita astigmatis tidak dapat membedakan garis tegak (vertikal) dan garis mendatar (horisontal) secara bersamaan. Jika seorang penderita astigmatis melihat sekumpulan garis vertikal dan horisontal maka garis-garis vertikal akan tampak jelas, sedangkan garis horisontal akan tampak kabur.

e.                    Buta warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidak mampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah ‘pembawa sifat’ hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
·         Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah
·         Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau
·         Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.

f.                   Katarak
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Katarak adalah cacat mata buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
·         Imeralopi (rabun senja) : pada senja hari penderita menjadi rabun
·         Xeroftalxni : kornea menjadi kering dan bersisik
·         Keratomealasi : kornea menjadi putih dan rusak

Mikroskop dalam bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar..


a.                  Bagian-bagian mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
1.               Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2.              Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung.Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler.Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer.

b.                  Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis.Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Mikroskop cahaya, dan
b. Mikroskop elektron.
c.                   Sifat bayangan mikroskop
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.


Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob (diruang 2) sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digesergeser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.

Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I lensa okuler (di antara Ook dan fok ). Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).
Perhatikan gambar !
 
Secara matematis perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut:


Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler
Perhatikan gambar !





Secara matematis perbesaran bayangan untuk mata tidak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut:

Pembesaran mikroskop
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.
Keterangan:
s'obj : jarak bayangan objektif
s'ok : jarak bayangan okuler
sobj : jarak objektif
sok : jarak benda okuler
fobj : jarak fokus lensa objektif
fok : jarak fokus lensa okuler
Mobj: perbesaran bayangan lensa objektif
Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
M : perbesaran total mikroskop
d : panjang mikroskop (jarak tubus) = jarak antara lensa objektif dengan
lensa okuler

Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan dekat. Dengan cara mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting di dalam ilmu astronomi.Teleskop dapat memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
a.                  Sejarah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis.Pada tahun 1609 Galileo membangun dan menggunakan teleskop sendiri.Galileo dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.Galileo dengan teleskopnya berhasil menemukan bulannya Jupiter, fase-fase Venus, dan beberapa seluk beluk galaksi Milky Way.
b.                  Jenis-jenis teleskop
Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
1)                  Teropong bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata.Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop.Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok).Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam.Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.
Ø    terdiri dari 2 buah lensa cembung.
Ø    jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.

Cara Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar.Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus.Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler.

Penggunaan dengan mata tidak berkomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :

Penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan :


Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
a)                  Teleskop Bias
Teleskop yang umum digunakan adalah teleskop bias. Sebuah teleskop bias sederhana menggunakan dua buah lensa untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari benda-benda jauh. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa.Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong bias.
Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya.Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.Lensa okuler berfungsi sebagai lup.Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif).Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar.Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati.Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.Komponen utama jenis teleskop ini adalah lensa objektif dan lensa okuler.Lensa objektif tersebut merupakan sebuah lensa cembung besar dengan panjang fokus panjang, dan lensa okuler yang dapat digerakgerakkan dan memiliki panjang fokus yang relatif pendek.
b)      Teropong pantul astronomi
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak focus besar sebagai cermin objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
Karena adanya permasalahan seperti yang telah dijelaskan pada teleskop bias tersebut, kebanyakan teleskop besar adalah teleskop pantul.Teleskop pantul menggunakan sebuah cermin cekung, sebuah cermin datar, dan sebuah lensa cembung untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari benda jauh.

2)                  Teropong Bumi
Teropong bumi disebut juga teropong medan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler.Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa pembalik.Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik. Pembentukan bayangan pada teropong bumi dapat dilihat pada gambar di bawah ini!



Pembesaran bayangan pada saat mata tak berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

 
Panjang teropongnya adalah:

Untuk mata tak berakomodasi, lensa okuler digeser sedemikian rupa sehingga fokus lensa okuler berimpit dengan titik pusat kelengkungan lensa pembalikPembentukan bayangan dapat dilihat pada gambar berikut:


Pembesaran bayangan pada saat mata tak berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Panjang teropongnya adalah:
Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.Lensa cekung di sini berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup. Pembentukan bayangan pada teropong ini dapat dilihat pada Gambar:


Pembesaran bayangan dapat dinyatakan sebagai berikut:
Maka panjang teropongnya adalah
Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif.Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong Galileo.

1.                  Penerapan Alat Optik Mata
Orang dapat melihat segala keindahan di dunia ini dengan menggunakan alat optik mata.Penggunaan alat optik mata untuk melihat.
2.                  Penerapan Alat Optik Kamera
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang mengabadikan suatu peristiwa dengan cara mengambil gambar peristiwa tersebut. Pengambilan gambar dilakukan dengan alat optik kamera.Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar bisa kamera dengan film atau kamera tanpa film (digital).
3.                  Penerapan Alat Optik Lup
Penerapan lup (Kaca Pembesar) dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang sedang memperbaiki komputer dengan menggunakan alat optik lup (kaca pembesar) untuk melihat komponen elektronik yang kecil-kecil itu.Alat ini sering digunakan untuk melihat tulisan atau gambar yang kecil.
4.                  Penerapan Alat Optik Mikroskop
Pada penelitian dalam bidang biologi, farmasi, medis,dan sebagainya, sering digunakan mikroskop untuk mengamati benda-benda yang tidak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang.
5.                  Penerapan Alat Optik Teleskop
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang yang berekreasi membawa teleskop (teropong).Alat ini sering digunakan untuk melihat pemandangan yang jauh agar tampak lebih dekat.






Jati Bambang Murdika Eka. 2011. FISIKA DASAR Listrik Magnet, Optika, Fisika Modern untuk mahasiswa ilmu-ilmu Eksakta dan Teknik. Yogyakarta : Andi Publisher.
Karyono. 2009. FISIKA untuk SMA dan MA kelas x. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kustija Jaja. FISIKA OPTIKA. Bandung: UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sarojo, Ganijanti Aby. 2010. Gelombang dan Optika. Depok: Salemba Teknik
Sears Francis Weston. 1972. FISIKA untuk UNIVERSITAS III OPTIK DAN FISIKA ATOM. Jakarta : Binacipta
Suwarna Iwan Permana. 2010. OPTIK. BOGOR : DUTA GRAFIKA



Pertanyaan :
Apa itu PP dan PR pada mikroskop?
Pada kekuatan lensa mikroskop untuk PP dan PR mana yang bernilai minus? Dan jelaskan kenapa minus?
Kutipan perkataan dari bapak Taufiq Al Farizi, M.PFis, beliau mengatakan bahwa :
“Al-Qur’an itu bukanlah buku sains, dan jangan dipaksakan menjadi sains karena Al-Qur’an itu lebih dahsyat dari sains”.
Karena kalau misalkan Al-Qur’an dimasukkan dengan logika. Itu bukan lagi menjadi iman, melainkan itulah ilmu. Bedannya iman dengan ilmu, kalau iman itu yakin walaupun kita belum mengetahuinya.

Komentator :
Winanda :
 Menjelaskan alat-alat optik,  awalnya bagus, pada mata sudah dijelasin bagian-bagian mata dan mikroskop juga sudah dijelasin bagian-bagiannya, terus pembentukkan  pembentukkan bayangan  pada mata, dippt ada tapi dimakalah tidak ada terus cacat mata juga detail bange dijelasinnya samapai-sampai ada animasi-animasinya gerak itu sangan bagus ya. Terus pada teropong  jelas juga sudah dijelaskan pada pembentukkkan bayangan pada  teropong bintang dll nya, tapi pada mikroskop kurang lengkap dimakalah dan belum dijelaskan pada pemakalahnya.
Maulina :
Mikroskop akomodasi maksimum dan minimum sebaikknya menggunakan penjelasan yang lebih jelas. Teropong bumi, akomodasi maksimum bayangan : terletak di2F dilensa terbalik, diteruskan di2F lensa terbalik pada lensa okuler.
Ilah :
Pembentukkan bayangan pada mikroskop kurang lengkap.

Pertanyaan :
Arif : memakai kacamata aktif, kemudian ketika menggunakna kacamata terkena sinar matahari mata
(lensa ) mata perh penyebabnya apa? Apakah benar penyakit mata menular pada keturunan kita nanti?
Ratih : pembentukkan bayangan pada silinder, kalau mata cacat (-) kalau tidak memakia kacamata nambah (-), jelaskan secara ilmiah.
Nurul Afifah : cacat mata, pernah denger tentang rabun ayam? Penyebab dari rabun ayam apa ? dan mislkan teropong ketika posisi bendanya diubah-ubah berpengaruh pada jaraknya?

No comments:

Post a Comment