Wednesday, September 23, 2015

OPTIK GEOMETRI

SEJARAH OPTIK
Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon. Tak heran, bila teori-teori yang dicetuskan Al-Kindi tentang ilmu optik telah menjadi hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima mata dari obyek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat. Para Tohoh muslim yang memberikan kontribusinya lainnya di dunia optk yaitu Al Khaitam, kamaluddin al farisi, dan lain-lain.
PENGERTIAN OPTIK
   Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. optika membahas tentang gejala-gejala optik.
      Optik mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan.
CAHAYA
·        Hakikat cahaya
1.  Cahaya adalah energi gelombang elektromagnetik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dilihat oleh mata.
2.    Cahaya dapat memindahkan energi/tenaga tanpa merambaatkan massa.
3.  Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna.
4. Matahari adalah sumber cahaya utama di Bumi. Kecepatan cahaya adalah 299.792.458 m/s. Cahaya terdiri dari beberapa macam warna. Bagaimanakah kecepatan cahaya untuk masing-masing warna?
5.  Di ruang hampa warna–warna cahaya mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang  berbeda-beda.
6.  Cahaya juga dijadikan sebagai patokan atau acuan bagi dasar pengukuran. Ukuran 1 meter adalah jarak yang dilalui cahaya dalam vakum pada waktu 1/299,792,458 detik.
·       Sifat-sifat cahaya
1.  Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yang merambat tanpa memerlukan medium.
2.     Cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a.     Dapat dilihat mata
b.     Memiliki arah rambat yang tegak lurus arah getar
c.      Lintarannya lurus
d.     Memiliki energi
e.   Mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi (lenturan) dan polarisasi.

PEMANTULAN CAHAYA
·        Cahaya sebagai gelombang dapat memantul bila mengenai suatu benda.
·        Ada dua butir hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius, yaitu:
1.   Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul  terletak pada satu bidang datar dan berpotongan di satu titik pada bidang itu.
2.     Sudut datang sama dengan sudut pantul (i= r)

·        Cahaya yang biasa kita lihat adalah kelompok sinar yang disebut berkas sinar.
·        Terdapat 3 berkas sinar:
a.   berkas sinar sejajar, yaitu berkas cahaya yang arahnya sejajar satu sama lain. Contoh : berkas cahaya yang keluar dari senter yang telah di pantulkan sejajar oleh cermin cekung.
b. berkas sinar menyebar (divergen), yaitu berkas cahaya yang berasal dari satu titik kemudian menyebar ke beberapa arah.
c.   berkas sinar mengumpul (konvergen), yaitu berkas cahaya yang menuju ke suatu titik.

BEBERAPA ISTILAH DALAM PEMANTULAN CAHAYA
1.     Sinar datang, sinar yang datang menuju permukaan benda.
2.     Sinar pantul, sinar yang dipantulkan dari permukaan benda.
3.   Titik datang atau titik sinar jatuh, titik pada permukaan benda dimana sinar jatuh dan dipantulkan.
4.     Garis normal, garis yang dibuat melalui titikdatang dan tegak lurus permukaan benda.
5.     Sudut datang, sudut yang dibentuk antara sinar datang dan garis normal.
6.     Sudut pantul, yaitu sudut yang dibentuk antara garis normal dan sinar pantul.

MACAM-MACAM PEMANTULAN
·        Pemantulan teratur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang datar
·        Pemantulan baur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang tidak rata
CERMIN
Ada 3 macam jenis cermin:
1.     Cermin datar
2.     Cermin cekung
3.     Cermin cembung

1.     CERMIN DATAR
      Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulannya berupa bidang datar.
   Garis normal pada cermin datar adalah garis yang melalui titik jauh sinar dan tegak lurus bidang cermin.
Pemantulan cahaya
    Berkas cahaya yang datang sejajar yang jatuh pada cermin datar akan dipantulkan sejajar pula.
  Berkas cahaya divergen yang datang  jatuh pada cermin datar akan dipantulkan menyebar pula.
Pembentukkan bayangan
·  Untuk melukiskan bayangan pada cermin datar, kita gunakan hukum pemantulan cahaya, yaitu:
Sudut datang = sudut pantul
· Bayangan terbentuk karena berkas cahaya mengenai suatu benda yang rata akan dipantulkan secara teratur. Bayangan yang terbentuk ada dua jenis, yaitu
1.  bayangan nyata: bayangan yang dihasilkan oleh pertemuan berkasinar asli (bukan perpanjangan) atau bayangan yang dapat ditangkap oleh layar
2.   bayangan maya: bayangan yang merupakan pertemuan dari perpanjangan sinar datang/ pantul/bias.
Bayangan pada cermin datar
Dari gambar di atas, sifat bayangan pada cermin datar adalah:
- Tegak                 - sama besar
- sama jarak        - terbalik kiri-kanan
- maya
Sifat bayangan cermin
1.     Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
2.    Bayangannya maya.
3.    Ukurannya sama dengan ukuran benda.
4.  Bayangan yang terbentuk tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya, dan
5.    Bentuk bayangan sama dengan bentuk benda.
Panjang cermin minimum
Berapakah panjang minimum cermin yang diperlukan untuk melihat bayangan seluruh badan kita?
Perhatikan gambar!
Panjang minimum cermin yang dibutuhkan adalah setengah dari tiggi badan kita.

Suwarna, Iwan P. 2010. Optik. Duta Grafika: Bogor.



PERTANYAAN-PERTANYAAN PADA DISKUSI PERTEMUAN 1 :

1.     Siti Rahmah
Apakah batu akik dapat dikatakan sebagai cermin?Jelaskan !
Apakah cermin dapat menghasilkan cahaya sendiri ?Jelaskan !
Apakah cermin mainan dapat dikatakan sebagai cermin ?

Ø Batu akik dapat memantulkan cahaya namun tidak dinamakan dengan cermin, hanya saja dapat dan memiliki sifat yang sama dengan cermin
Ø Cermin tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri. Yang dapat menghasilkan cahaya sendiri dinamakan sebagai bintang, salah satu contohnya seperti matahari.
Ø Cermin mainan ( plastik ) bukanlah cermin melainkan replika dari cermin. 

2.     Nindya noviyanti
Apakah penyataan bahwa pada bayangan maya terbalik dan bayangan nyata tegak benar ?

Tidak selalu maya terbalik dan nyata tegak, karena berkas-berkas cahaya sebenarnya tidak melewati lokasi bayangan itu sendiri. Hanya tampaknya seakan-akan cahaya datang dari bayangan karena otak kita menerjemahkan semua cahaya yang memasuki mata kita sebagia cahaya yang datang dengan lintasan lurus dari depan kita. Karena berkas-berkas sebenarnya tidak melawati bayangan, bayangan tersebut tidak akan muncul pada kertas atau film yang diletakkan di lokasi bayangan. Dengan demikian, bayangan seperti ini disebut bayangan maya.Nama ini diberikan untuk membedakannya dari bayangan nyata di mana cahaya memang melewati bayangan dan dengan demikian dapat muncul pada kertas atau film yang diletakkkan pada posisi bayangan.

3.     Nurholipah
Apakah pada kenyataannya sinar dan berkas cahaya itu ada?cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Pada cermin datar apakah energi yang dimiliki pada cermin datar sama ketika sinar datang dan sinar tersebut dipantulkan ?
Pada dasarnya besar energi sama. Sesuai dengan hukum  1 termodinamika  bahawa energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan tetapi hanya berubah bentuk. Oleh karena itu setiap bagian energi harus diperhitungkan selama proses. Oleh kerena itu energinya tetap tapi kita tidak mengetahui seberapa besar energi yang keluardan berubah bentuk karena ada sebagian energi yang diserap yang berubah menjadi energi panas dan banyaknya energi yang diserap tergantung pada bahan cermin tersebut. Contohnya pada cermin yang berbahan dan berwarna lebih gelap maka ia akan menyerap energi lebih banyak.

4.     Rahmat
Apa perbedaan  dari hasil eksperimen Al-Kindi dengan hasil eksperimen-eksperimen yang lain?
Banyak sekali tokoh-tokoh yang berjasa pada perkembangan ilmu optika, diantaranya adalah :
Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Al-Kindi (801 M – 873 M).Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual.Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum.Buku yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon.Tak heran, bila teori-teori yang dicetuskan Al-Kindi tentang ilmu optik telah menjadi hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa.Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles.Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima mata dari obyek yang sedang dilihat.Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat.
Selain Al Kindi masih ada lagi ilmuan yang berperan dalam perkembangan optik yaitu Ibn Haitham, Bapak Ilmu Optik.Sejarah optik mencatat, Ibn Haitham sebagai bapak ilmu optik yang mengurai bagaimana kerja mata 'mencerna' penampakan suatu obyek.Nama lengkap ilmuwan ini Abu Al Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra, 965 – Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen. Dia lahir di Basrah pada tahun 965 Masehi atau 354 Hijriah. Awal pendidikan didaparkan di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di kota kelahirannya itu. Namun ia tidak sreg dengan kehidupan birokrat. Ia pun memutuskan keluar untuk kemudian merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan, ia mengasah otaknya dengan beragam ilmu. Kecintaannya kepada ilmu membawanya berhijrah ke Mesir. Di negeri ini, ia melakukan penelitian mengenai aliran dan saluran Sungai Nil serta menyalin buku-buku tentang matematika dan ilmu falak.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang tambahan dalam meneruskan pendidikannya di Universitas al-Azhar.Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat.Malahan kajiannya mengenai pengobatan mata telah menjadi asas bagi kajian dunia modern mengenai pengobatan mata.Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antaranya adalah Light dan OnTwilight Phenomena.Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana. Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa pembesar.Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia.Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menengarai perihal gaya gravitasi bumi sebelum Issac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Haitham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung secara teratur telah memberikan ilham kepada ilmuwan Barat untuk menghasilkan tayangan gambar.
Teorinya telah membawa kepada penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan pada para penonton sebagaimana yang dapat kita tonton pada masa kini.Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai filsafat, logika, metafisika, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan.Beliau turut menulis ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana terdahulu.Penulisan filsafatnya banyak tertumpu kepada aspek kebenaran dalam masalah yang menjadi pertikaian.Padanya pertikaian mengenai sesuatu perkara bermula dari pendekatan yang digunakan dalam mengenalinya.Dia juga berpendapat bahwa kebenaran hanyalah satu.Oleh sebab itu semua dakwaan kebenaran wajar diragukan dalam menilai semua pandangan yang ada.
Pandangannya mengenai filsafat amat menarik untuk dikaji hingga saat ini. Bagi Ibnu Haitham, filsafat tidak dapat dipisahkan dari ilmu matematika, sains, dan ketuhanan. Ketiga bidang dan cabang ilmu ini harus dikuasai.Dan untuk menguasainya seseorang perlu menggunakan waktu mudanya dengan sepenuhnya. Apabila umur makin meningkat, kekuatan fisikal dan mental akan turut mengalami kemerosotan. Ibnu Haitham membuktikandirinya begitu bergairah mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Banyak buku yang dihasilkannya dan masih menjadi rujukan hingga saat ini.
Di antara buku-bukunya itu adalah Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandung teori-teori ilmu matemetika dan matemetika penganalisaan;
1.     Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;
2.     Kitab Tahlil ai'masa'il al 'Adadiyah tentang aljabar;
3.     Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat;
4.     Maqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak; dan Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi.
Walaupun menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap hidup dalam kesederhanaan.Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya ilmu pengetahuan.Para Tohoh muslim yang memberikan kontribusinya lainnya di dunia optk yaitu kamaluddin al farisi, dan lain-lain. Selain para ilmuan muslim masih banyak sekali ilmuan yang berpenran penting dalam perkembangan ilmu optik, diantaranya :

a.     Euklides (hidup sekitar abad ke-4 SM)
Euklides ialah matematikawan dari Alexandria dikenal sebagai bapak geometri. Dalam bukunya yang berjudul Elemen, ia mengemukakan teori bilangan dan geometri. Menurutnya satu hal yang paling penting untuk dicatat, bahwa dalam pembuktian teorema-teorema geometri tak diperlukan adanya contoh dari dunia nyata tetapi cukup dengan deduksi logis menggunakan aksioma-aksioma yang telah dirumuskan.

b.     Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630).
Sumber : http://blog.worldbook.com/2013/12/23/this-week-in-history-johannes-kepler-was-born-on-dec-27-1571/
Johannes Kepler seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog.Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya.Dia kadang dirujuk sebagai "astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir.
Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam, sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe terlihat di langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes, yang berusia enam tahun untuk menyaksikan komet itu. Lebih dari 20 tahun kemudian, sewaktu Brahe meninggal, siapakah yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk menggantikan jabatan Barahe sebagai matematikawan kekaisaran? Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas Graz.Karir Kepler juga bersamaan dengan karir Galileo Galilei.Pada awal karirnya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.
Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika.Ia menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi. Meski perawakannya kecil, Kepler memiliki kecerdasan yang memukau dan juga kepribadian yang gigih.Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat (diambil seperlunya dari Wikipedia).

c.      Willebrord Snellius (1580–30 Oktober 1626)
Willebrord Snellius (terlahir dengan nama Willebrord Snel van Royen lahir di Leiden) adalah ilmuwan berkebangsaan Belanda dalam bidang astronomi dan matematika. Willebrord Snellius dikenal dengan hukum pembiasan cahaya.

d.     Christian Huygens (1629–8 Juli 1695)

Sumber: https://fluidsinmotion.wordpress.com/2012/12/07/mariotte-and-huygens/
Christiaan Huygens, merupakan ahli matematika Belanda dan ahli fisika; lahir di Den Haag sebagai anak dari Constantijn Huygens.Ahli sejarah umumnya mengaitkan Huygens dengan revolusi ilmiah.Christiaan umumnya menerima penghargaan minor atas perannya dalam perkembangan kalkulus modern.Ia juga mendapatkan peringatan atas argumennya bahwa cahaya terdiri dari gelombang. Tahun 1655, ia menemukan bulan Saturnus, Titan.

e.      Antoni Van Leeuwenhoek (1632 - 1723)
Sumber : http://www.ucmp.berkeley.edu/history/leeuwenhoek.html
Leuweenhoek adalah seorang ahli fisika dan biologi, pelopor riset mikroskopik yang dilahirkan di Delf, Belanda. Pada usia 21 tahun ia membuka toko kain dan mulai menggunakan kaca pembesar sederhana buatannya sendiri untuk memeriksa kualitas kainnya. Mikroskop Leuweenhoek tidak lebih besar daripada ibu jari.Mikroskop tersebut terbuat dari logam, lensa tunggalnya mempunyai tebal kira-kira 1 milimeter dan panjang fokusnya begitu pendek sehingga dalam menggunakannya harus dipegang dekat sekali dengan mata.Pertama kali Leuweenhoek membuat mikroskop hanya sebagai hobi.Pada tahun 1974, Leuweenhoek menemukan hewan-hewan bersel satu, yaitu protozoa.Ia katakan bahwa setetes air bisa menjadi rumah satu juta hewan-hewan kecil tersebut. Leuweenhoek hidup dalam ketenaran, ia dikunjungi raja-raja pada saat itu. Menjelang kematiannya pada usia 90 tahun, ia telah membuat lebih dari 400 mikroskop.

f.       Rangaku
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Rangaku
Rangaku (arti harfiah: ilmu belanda; ran: Belanda) adalah sebutan untuk ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi dari Eropa yang dikenal Jepang pada zaman Edo. Ilmu-ilmu Barat didapat Jepang melalui kontak dengan orang Belanda di pos perdagangan Belanda di Dejima.Studi ilmu-ilmu dari Barat yang didapat dari orang Belanda memungkinkan Jepang mengejar ketinggalan di bidang teknologi dan kedokteran Barat akibat politik isolasi yang dijalankan Keshogunan Tokugawa dari 1641 hingga 1853.Melalui rangaku, orang Jepang belajar berbagai aspek revolusi ilmu pengetahuan yang berlangsung di Eropa pada waktu itu.Dengan mempelajari ilmu-ilmu dari Barat, Jepang memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melakukan modernisasi setelah dibukanya pelabuhan-pelabuhan di Jepang untuk perdagangan dengan kapal-kapal asing pada tahun 1854.Itulah beberapa orang yang telah berjasa terhadap kemajuan ilmu optika yang sedang kita pelajari.
5.     Sarlia hidayati
Bagaimana cahaya dinyatakan sebagia partikel?
Isaac Newton menyatakan dalam Hypothesis of Light  (1675) bahwa:
Cahaya terdiri dari partikel halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah dari sumbernya.”
Teori  inimenerangkan pantulan cahaya, tetapi hanya dapat menerangkan pembiasan dengan menganggap cahaya menjadi lebih cepat ketika memasuki medium yang padat karena daya tarik gravitasi lebih kuat.
Adapun untuk menjelaskan pertanyaan diatas, dapat dihubungkan dengan peristiwa efek fotolistrik, spectrum diskrit atomik dan efek Compton menunjukan bahwa cahaya juga dapat berprilaku sebagai partikel.Sebagai partikel cahaya disebut dengan foton yang dapat mengalami tumbukan selayaknya bola.

EFEK FOTOLISTRIK
Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan logam.Gejala ini disebut efek fotolostrik. Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai berikut :
Dua buah pelat logam ( lempengan logam tipis ) yang terpisah ditempatkan di dalam tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan kawat. Mula-mula tidak ada arus yang mengalir karena kedua pelat terpisah.Ketika cahaya yang sesuai dikenakan kepada salah satu pelat, arus listrik terdeteksi pada kawat. Ini terjadi akibat adanya elektron-elektron yang lepas dari salah satu pelat dan menuju ke pelat lain secara bersama-sama membentuk arus listrik.
Hasil pengamatan terhadap gejala efek fotolistrik memunculkan sejumlah fakta yang merupakan karakteristik dari efek fotolistrik. Karakteristik itu adalah sebagai berikut :
1.     Hanya cahaya yang sesuai ( yang memiliki frekuensi yang lebih besar dari frekuensi tertentu saja ) yang memungkinkan lepasnya elektron dari pelat logam atau menyebabkan terjadinya efek fotolistrik ( yang ditandai dengan terdeteksinya arus listrik pada kawat ). Frekuensi tertentu dari cahaya dimana elektron terlepas dari permukaan logam disebut frekuensi ambang logam. Frekuensi ini berbeda-beda untuk setiap logam dan merupakan karakteristik dari logam itu
2.     Ketika cahaya yang digunakan digunakan dapat menghasilkan efek fotolistrik, penambahan intensitas cahaya dibarengi pula dengan pertambahan jumlah elektron yang terlepas dari pelat logam ( yang ditandai dengan arus listrik yang bertambah besar ). Tetapi, efek fotolistrik tidak terjadi untuk cahaya dengan frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi ambang meskipun intensitas cahaya diperbesar.
3.     Ketika efek fotolistrik, arus listrik terdeteksi pada rangkaian kawat segera setelah cahaya yang sesuai disinari pada pelat logam. Ini berarti hampir tidak ada selang waktu elektron terbebas dari permukaan logam setelah logam disinari cahaya.
Karakteristik dari efek fotolistrik di atas tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan teori gelombang cahaya. Diperlukan cara pandang baru dalam mendeskripsikan cahaya dimana cahaya tidak dipandang sebagai gelombang yang dapat memiliki energi yang kontinu melainkan cahaya sebagai partikel.
Perangkat teori yang menggambarkan cahaya bukan sebagai gelombang tersedia memalui konsep energi diskrit atau terkuantitasi yang dikembangkan oleh Planck dan terbukti sesuia untuk menjelaskan spectrum radiasi kalor benda hitam.Konsep energi ynag terkuantitasi ini digunakan oleh Einstein untuk menjelaskan terjadinya efek fotolistrik. Disini, cahaya dipandang sebagai kuantum energi yang hanya memiliki energi energi yang diskrit bukan kontinu yang dinyatakan sebagia E = hf

6.     Mita Pratiwi
Bagaimana cahaya pada saat di tempat berkabut ?
Pada saat cahaya berada di tempat berkabut, cahaya akan berhambur dengan udara maka akan mengalami pemantula baur serta adanya perbedaan medium oleh karena itu,akan  terlihat kurang jelas pada penglihatan kita.

KESIMPULAN
Pada diskusi pada bab optik geometri ini dapat diambil kesipulan bahawa :
1.     Optik geometri pada umumnya mempelajari peristiwa-peristiwa cahaya tampa dan cahaya yang mempunyai panjang gelombang di sekitar cahaya tampak, dan hanya membicarakan peristiwa pantulan dan pembiasan pada permukaan-permukaan yang membatasi dua media.
2.     Selain dipandang sebagai gelombang, cahaya pun dapat dipandang sebagai partikel, Isaac Newton menyatakan dalam Hypothesis of Light  (1675) bahwa:
Cahaya terdiri dari partikel halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah dari sumbernya.”
peristiwa efek fotolistrik, spectrum diskrit atomik dan efek Compton menunjukan bahwa cahaya juga dapat berprilaku sebagai partikel
3.     Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Al-Kindi. Para Tohoh muslim yang memberikan kontribusinya lainnya di dunia optik yaitu Al Khaitam, kamaluddin al farisi, dan lain-lain. Selain  ilmuan muslim terdapat pula ilmuan-ilmuan yang berperan penting danlam perkembangan optik diantaranya :
a.     Euklides (hidup sekitar abad ke-4 SM)
b.     Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630).
c.      Willebrord Snellius (1580–30 Oktober 1626)
d.     Christian Huygens (1629–8 Juli 1695)
e.      Antoni Van Leeuwenhoek (1632 - 1723)
f.       Rangaku
4.     Cahaya memiliki energi yang sama baik pada saat datang maupun ketika dipantulkan. Hal ini sesuai dengan hukum 1 Termodinamika yang berbunya “ energi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan melainkan hanya dapat berubah bentuk dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain.”
5.     Secara garis besar cermin terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a.     Cermin datar, dan
b.     Cermin lengkung.
6.     Cermin lengkung terbagi menjadi dua, yaitu :
a.     Cerimin cekung, dan
b.     Cerimn cembung